2016/08/27

Roadmapping untuk Perencanaan Pendidikan

Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan dengan tema ”Peranan Budaya dan Inovasi Pembelajaran dalam Pemantapan Pendidikan Karakter”. Pembicara dalam seminar ini yaitu Kepala Pusat Penelitian Pendidikan Balitbang-Kemdiknas (Peneliti Madya Bidang Pendidikan), Ir. Hendarman, M.Sc. Ph.D.
Hendarman  menuturkan, Roadmapping (peta jalan) adalah suatu proses yang dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan, untuk membantu identifikasi, seleksi, dan pengembangan pendekatan alternatif agar sasaran dapat dicapai.

Perencanaan Pendidikan


Melakukan sinergi dari harapan dan pandangan pihak kompeten, untuk membangun kerangka kerja (framework) bagi pengorganisasian dan pemanfaatan semua faktor sumber daya untuk tujuan bersama, sehingga menjadi panduan penetapan kebijakan pembiayaan yang paling efisien.

”Pentingnya proses Roadmap yaitu untuk meningkatkan pemahaman tantangan ke depan, meningkatkan kerjasama, sharing pengetahuan, sehingga menurunkan resiko investasi dalam teknologi. Selain itu juga menjawab kebutuhan masyarakat melalui identifikasi teknologi bagi menjawab tantangan dan peluang diantaranya adalah menetapkan teknologi kritis serta identifikasi kesenjangan teknologi yang harus diatasi agar dapat menjawab tantangan dan kompetisi global dan menetapkan strategi dan arah pengembangan agar dapat mencapai sasaran kebutuhan, serta menetapkan titik ungkit dalam suatu route yang dapat mengaktifkan kegiatan yang lebih luas,” lanjutnya .

Tujuan menyusun Roadmap antara lain untuk meningkatkan pemahaman pengambil keputusan dan pengelola anggaran dalam menghadapi tantangan masa depan, identifikasi kemampuan komparatif daerah dan kesenjangan yang harus dijembatani dan perkembangan yang harus diatasi dalam rangka pencapaian visi.

Juga memberikan panduan dalam penetapan skala prioritas, meningkatkan peran semua pihak dalam rangka pelaksanaan pembangunan pertanian, peternakan dan perikanan, Memilah aspek pengembangan dan kebijakan yang akan membawa pada peningkatan kompetensi kabupaten, dan Fokus membantu menetapkan instrumen kebijakan yang dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan serta intervensi pasar agar proses inovasi dan difusi teknologi lebih cepat.

Lihat http://www.lifecoach4vip.com/peluang-bisnis-sampingan-bagi-pegawai/

Dikatakan, isu penting untuk tahun 2011 dan 2012, yaitu untuk pendidikan dasar tahun 2011, isu keterjangkauan diharapkan dapat dituntaskan dan 2012 yaitu isu pendidikan dasar tanpa pungutan di tingkat satuan pendidikan sudah dapat dimulai. Dengan tindak lanjut menyusun struktur biaya pendidikan dasar tanpa dipungut biaya dalam kerangka SPM yaitu Mengintregasi berbagai instrumen pembiayaan yang ada (DAK, BOS, APBN, tunjangan guru, dan konstribusi pemda), dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas instrumen untuk mempercepat pencapaian sasaran, serta memperkuat monitoring dan evaluasi untuk perbaikan tahap berikutnya.

Ditambahkan Hendarman, untuk Pendidikan Menengah Tahun 2011 dan 2012 yaitu isu ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan pendidikan menengah, APK (2009):69,6%, dan target (2014): 85%, dan penguatan relevansi pendidikan menengah kejuruan dengan tindak lanjut menyusun struktur biaya pendidikan menengah meliputi mengintregrasi berbagai instrumen pembiayaan yang ada (BOMM, APBN, tunjangan guru, dan kontribusi pemda), meningkatkan efisiensi dan efektifitas instrumen untuk mempercepat pencapaian sasaran, memperkuat monitoring dan evaluasi untuk perbaikan tahap berikutnya, menghitung dumberdaya yang diperlukan untuk menaikkan APK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar